Gema Jiwa yang Merindu
Karya: Liana
Di kesunyian malam, jiwaku menggema,
Membawa rindu yang tak pernah sirna,
Wahai kasih, di mana kau berdiam,
Saat angin membawa suaramu dalam mantra?
Setiap detik berlari bersama kala,
Namun rinduku tetap abadi dalam sukma,
Mengukir namamu dalam setiap napas,
Seperti bintang yang tak pernah lepas.
Waktu adalah sahabat yang tak pernah setia,
Meninggalkanku dalam bayang maya,
Tapi rindu ini selalu ada,
Bersama cahaya yang kau tinggalkan di Swarga.
Dalam gelap, kutemukan Dharma,
Bahwa cinta tak mengenal jarak atau masa,
Seperti gema yang terus berbisik di telinga,
Begitu pula rindu ini, tak kenal reda.
Wahai jiwa yang terpisah oleh cakra,
Rinduku adalah pelita dalam gulita,
Setiap langkahku menuju cahaya,
Untuk kembali bersatu dalam bakti cinta.
Kutahu, angin membawamu pergi,
Namun hatiku tetap menanti dengan suci,
Seperti daun yang tak lelah merindu embun,
Aku menantimu di ujung cakrawala.
Dalam sepi, kutemukan mantram,
Doa-doa tersirat dalam diam,
Wahai kasih, jangan kau lupa,
Bahwa jiwaku selalu merindumu dalam Bhakti.
Waktu akan membawa kita kembali,
Dalam pelukan yang pernah terpisah,
Rindu ini adalah tali suci,
Yang mengikat hati hingga akhir masa.
Wahai angin, bawakanlah pesanku,
Pada jiwa yang jauh di Swarga sana,
Bahwa aku masih menanti di sini,
Dengan rindu yang tak pernah mati.
Setiap malam, kurajut harapan,
Dalam tidurku, kuimpikan kebersamaan,
Semoga kelak, saat mentari terbit,
Rindu ini akan terjawab dengan kehadiranmu.
Komentar
Posting Komentar