Rindu yang Abadi
Sumber: Pinterest
Karya: Liana
Dalam hening malam, rasa ini mengalun,
Rindu bersemi seperti bunga di taman,
Wahai kasih, di sudut jiwa yang dalam,
Kau adalah cahaya dalam setiap harapan.
Seperti embun pagi yang menyentuh bumi,
Setiap ingatan padamu adalah suci,
Setiap detak jantung mengukir namamu,
Membawa ceria dalam setiap langkahku.
Di antara bintang yang berkelip di angkasa,
Namamu terukir dalam setiap cahaya,
Kau adalah Dharma yang membimbingku,
Menuntun jiwa ini pada jalan yang hakiki.
Kisah kita adalah melodi dalam puisi,
Mengalun lembut meski terpisah jarak,
Dalam setiap bait, ada cinta yang bersemi,
Menyatukan hati dalam getaran yang hangat.
Malam-malam panjang terasa sepi,
Namun sinarmu menghangatkan hati,
Dalam bayangan, kutemukan senyummu,
Menemani langkah di tengah sunyi.
Ketika angin berbisik lembut,
Kau hadir dalam setiap hembusnya,
Wahai kasih, meski waktu memisahkan,
Rindu ini adalah ikatan abadi kita.
Dalam setiap kesunyian, kau tetap ada,
Sebagai pelita dalam gelap yang melanda,
Tak peduli seberapa jauh kita pergi,
Rinduku adalah lagu yang tak pernah mati.
Kau adalah pelangi setelah hujan reda,
Menghadirkan warna dalam hidupku yang pudar,
Dalam setiap harapan, ada namamu,
Mengalir dalam sukma, abadi selamanya.
Dengan segala rasa yang terpendam,
Aku berjanji untuk terus menanti,
Karena rindu ini adalah pertemuan jiwa,
Yang tak akan pernah pudar oleh waktu.
Di balik awan gelap, ada sinar terang,
Itulah cintamu yang selalu kuharapkan,
Wahai kasih, dalam setiap detak,
Rindu ini adalah perjalanan tak berujung.
Komentar
Posting Komentar